MODUL ALGORITMAN
DAN
PEMROGRAMAN TURBO PASCAL
Assalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh
disini saya akan share tentang belajar algoritma dan pemograman menggunakan aplikasi turbo pascal.
ok langsung saja ke pokok pembahasan mengenai belajar algoritma dan pemograman turbo pascal
mohon simak di bawah ini !
I. DASAR PEMROGRAMAN
Untuk membuat sebuah program kita pastinya membutuhkan sebuah atau beberapa software yang mendukung pembuatan program tersebut dan sesuai dengan kemampuan kita dalam bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu :
Low – level programing language Tingkat bahasa pemrograman ini disebut “ rendah ” (low level) dikarenakan kurangnya abstraksi atau kurangnya penggambaran oleh kode instruksi yang ada antara bahasa natural (manusia) dan bahasa mesin. Dan karena itu bahasa ini sering disebut bahasa mesin. High – level programing language Bahasa pemrograman di tingkat ini sudah memiliki abstraksi yang luas dan memiliki kemiripan dengan bahasa natural (manusia) terutama bahasa inggris. Dan bahasa ini sangat mudah di gunakan dan biasanya bahasa pemrograman ini digunakan untuk orang awam yang ingin belajar bahasa pemrograman. Very high – level programing language. Bahasa ini memiliki abstraksi yang sangat tinggi dari pada High – level language dan biasanya digunakan untuk menunjang produktivitas para programer profesional.
Nah .. untuk pembelajaran tahap awal kita akan membahas tentang salah satu bahasa pemrograman tingakt tinggi yaitu bahasa pemrograman PASCAL. Sebelum itu kita harus belajar tentang algoritma pemrograman yang biasanya diimplementasikan dengan Flowchart atau Pseudocode . Pembuatan algoritma ini bertujuan untuk mempermudah pembuatan program, algoritma juga bisa dikatakan sebagai kerangka awal sebuah program.
I.1 Flowchart
Flowchart merupakan skema penggambaran tahap – tahap esekusi dalam sebuah program yang akan kita buat dalam bentuk simbol. Beberapa macam simbol itu adalah :
Terminator Sebagai “Start” atau “End” pada Sebuah Flowchart
2 Input/Output Untuk menerima inputan atau menampilkan sebuah output hasil proses Proses Digunakan untuk menuliskan proses yang diperlukan, misalnya operasi aritmatika (a = b + c) Conditional/Decision Digunakan untuk menyatakan proses yang membutuhkan keputusan (ya/tidak) Preparation Digunakan untuk memberikan nilai awal
Arrow Sebagai penunjuk alur proses
Connector (On-page) Dugunakan untuk menyatukan beberapa arrow Connector (Off-page) Digunakan untuk menghubungkan flowchart yang harus digambarkan pada halaman yang berbeda. Biasanya simboli ini diberi nomor sebagai penanda.
3 Contoh dari penggunaan flowchart secara sederhana adalah seperti gambar dibawah ini, merupakan flowchart menghitung harga barang. Dan satu lagi hal yang penting dalam flowchart,yaitu dalam penulisan jika terdapat spasi maka digunakan tanda “_” underscore.
Begin
Input nama_barang, jumlah, harga
Total_harga = jumlah *harga
Output nama_barang, Total_harga
End
4 Dengan menggunakan flowchart maka tahapan – tahapan yang akan digunakan atau dilaksanakan akan lebih mudah dipahami. Tapi flowchar juga memiliki kelemahan, jika kita akan membuat algoritma sebuah kasus yang besar maka akan menghabiskan kertas atau jika menggunkan komputer maka menggunakan banyak page.
I.2 Pseudocode
Selain flowchart kita juga dapat menyusun algoritma dengan menggunakan pseudocode . Pseudocode adalah bentuk informal untuk menggambarkan struktur bahasa pemrograman. Tujuan digunakannya pseudocode adalah :
1. Lebih mudah dipahami 2. Lebih mudah dibaca oleh manusia 3. Lebih mudah dalam pencurahan ide/ gagasan 4. Dan lebih mudah dalam pentransformasian kedalam bahasa pemrograman
Karena penggunaanya lebih simpel makan pseudocode sangat dianjurkan untuk programer pemula dalam menyusun sebuah algoritma sebuah kasus. Dan biasanya pseudocode menggunakan campuran antara bahasa pemrograman dan bahasa manusia, terutama dengan bahasa pascal. Jika dibandingkan dengan bahasa pascal, pseudocode memiliki kemiripan dalam menuliskan sintaks program dengan pascal sehingga lebih mudah dipelajari. Berikut contoh dari penggunaan pseudocode. Pascal Pseudocode Program hitungGaji; Var Nama: string; jk, tarif, gaji : integer; Begin {input} Write („masukan nama : „); readln(Nama); Write („masukan Jamkerja : „); readln(jk); Write („masukan Tarif : „); readln(tarif);
{proses} gaji := jk*tarif;
{output}
Write(„Nama : „);
Algoritma menghitung gaji
Kamus nama : text jamkerja, tarifperjam, gaji : numerik
Algoritma Input (nama, jamkerja, tarifperjam) Gaji jamkerja * tarif perjam Output ( nama, Gaji)
5 Writeln(Nama) Write(„Gaji : ‟); Writeln(gaji); End.
I.3 Input/Output (I/O)
Perintah inputan dalam bahasa pascal ada 2 yaitu,
Read dan
Readln . Namun yang
sering digunkan pada proses input adalah
Readln . Readln dan Read memiliki sedikit perbedaan. Readln digunakan untuk memasukan data perbaris, artinya setelah menekan tombol Enter maka apa yang kita inputan akan segera masuk lalu berganti baris ke baris yang selanjutnya. Perintah Read sama seperti Readln hanya saja tidak beraganti baris kebaris selanjutnya, melainkan tetap pada baris yang sama.
Perintah output dalam bahasa pascal ada 2 yaitu, Write dan Writeln . Seperti halnya Read dan Readln, Write akan mengoutputkan data dalam baris yang sama dan Writeln akan mengoutputkan pada suatu baris lalu output yang selnjutnya akan tertulis pada baris setelahnya.
Untuk lebih memahami silahkan tuliskan program ini kedalam program turbo pascal :
Program InputOutput; Var
nama1, nama2 : String;
Begin
{Input}
Write(‘Masukkan Nama ke 1 : ’);read(nama1);
Writeln(‘Masukkan Nama ke 2 : ’);readln(nama2);
{Output}
Writeln(nama1);
Write(nama2);
Readln;
End.
6 II. Tipe Data, Variabel dan Konstanta
II.1 Tipe Data
Tipe data dapat di kelompokkan menjadi 2 macam : tipe data dasar dan tipe data bentukan. Tipe data dasar adalah tipe data yang dapat langsung dipakai, sedangkan tipe data bentukan adalah tipe yang telah dihasilkan dari kumpulan tipe data dasar. A. Tipe data dasar 1. Integer Tipe data integer digunakan untuk variabel yang menyimpan nilai atau data bilangan bulat, rentang nilainya secara teoritis tidak terhingga dari minus tak hingga (-∞) plus tak hingga (∞). Agar dalam pembuata program tidak memakan merori yang banyak maka tipe data integer dibagi menjadi 5 macam, yaitu :
Tipe Rentang nilai Byte 0..255 Shortint -128..127 Word 0..65535 Integer -32768..32767 Longint -2147483648..2147483647
Contoh : 1, 2 , 89, -900, 10000099, -9988787
2. Real Tipe data real merupakan tipe data yang digunkan untuk variabel yang menyimpan data berupa bilangan desimal atau pecahan. Pemisah desimal dalam bahasa pascal menggunkan titik (“.”). Berikut merupakan macam – macam tipe data integer :
Tipe Ketelitian Real 2.9 x 10-39 .. 1.7 x 1038 Single 1.5 x 10-45 .. 3.4 x 1038 Double 5.0 x 10-324 .. 1.7 x 10308 Extended 3.4 x 10-4932 .. 1.1 x 104932 Dalam ke 4 tipe tesebut tidak menunjukan rentaang nilai melainkan tingkat ketelitian.
3. Char Tipe data Char digunakan untuk variabel yang akan menyimpan data berupa karakter. Yang termasuk kedalam tipe data karakter adalah huruf – huruf alfabet, tanda baca, angka dan karakter – karakter khusus seperti „#‟, ‟@‟,‟&‟…dll. Penulisannya dalam bahasa pascal adalah Char .
4. String Tipe data string digunakan untuk variabel yang menyimpan lebih dari satu karakter. Pengertian string sendiri merupakan deretan karakter dengan panjang tertentu. Contoh : „ halo „, „HAI‟, „LaGi ngapain ?‟.. dll.
5. Boolean Tipe data boolean digunakan untuk variabel yang akan menyimpan nilai True atau False. Berdasarkan deskripsi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tipe data boolean hanya memiliki rentang nilaiTrue dan False.
B. Tipe data bentukan Tipedata bentukan merupakan sekumpulan tipe data dasar yang didefinisikan sendiri oleh sang programer dan digunakan hanya pada program yang sedang ia buat. Contohnya penggunaan tipe data bentukan adalah :
Dalam Algoritma Dalam Pascal type NamaTipe :< filed1 : tipeData; filed2 : tipeData ; . . . filedN: Tipedata; > type NamaTipe=record filed1 : tipeData; filed2 : tipeData ; . . . filedN: Tipedata; end; Contoh Penggunaan Algoritma Pendataan_mahasiswa;
Kamus type mahasiswa :< nim : longint; nama : string; umur : word;
program pendataan_mahasiswa; uses crt; type mahasiswa = record nim : longint; nama : string; umur : word; end;
8 > mhs : mahasiswa;
Algoritma {input} mhs.nim := 30208079; mhs.nama:= ‘Luna Maya’; mhs.umur:= 18; {outpu} output(mhs.nim); output (mhs.nama); output (mhs.umur);
var mhs : mahasiswa;
begin clrscr; {input} mhs.nim := 30208079; mhs.nama:= ‘Luna Maya’; mhs.umur:= 18;
{output} writeln(mhs.nim); writeln(mhs.nama); writeln(mhs.umur); readln; end.
Penggunaan tipe data bentukan atau sering disebut Record biasanya digunakan bersama Array… (akan dibahas nanti).
II.2 Variabel Variabel atau peubah dapat dianalogikan sebagai sebuah tempat untuk menyimpan nilai suatu data atau menyimpan nilai suatu hasil eksekusi program. Nilai yang ditempatkan kedalam variabel tentunya harus sama dengan tipe data variabel tersebut. Nilai suatu variabel dapat berubah – ubah sesuai dengan konteks dan keperluan proses. Contoh :
Variabel X bertipe integer berarti hanya bisa diisi oleh nilai bilangan bulat saja dan variabel Nama bertipe string berarti hanya bisa diisi oleh deretan karakter. Dalam penulisan variabel harus diperhatikah beberapa hal berikut :
1. Nama variabel tidak mengandung spasi kosong tau karakter khusus !@#$%^&*()- +{}:”<>?[];‟,./ dan ~. Biasanya sebagai pengganti spasi para programer menggunkan „_‟, contoh : Nama_pasien, Kode_produk,dll 2. Cara lain untuk memisahkan kata adalah dengan cara setiap awal kata diberikan huruf kapital. Contoh : JenisKelamin, NilaiAkhir, HasilUjian,dll 3. Nama variabel harus cukup jelas menunjukan tujuan kegunaan variabel tersebut.
Var X : integer;
Nama : string;
II.3 Konstanta
Jika sebuah variabel nilainya dapa berubah – ubah dalam program, lain halnya dengan konstanta mamiliki nilai yang tetap dari awal dideklarasikan hingga akhir program. Artinya setelah konstanta telah diberikan nilai maka nilainya langsung dapat dipergunakan dan nilainya selalu tetap. Deklarasi konstanta dalam flowchart menggunakan simbol proses (persegi). Contoh :
Dalam Flowchart Dalam Pascal Conts Maks = 200; Phi = 3.14; End;
III. Operator Dalam sebuah operasi perhitungan dibutuhkan sebuah atau beberapa operator untuk dapat mengeksekusi nilai yang diinputkan. Nah dalam bahasa pemrograman pascal terdapat beberapa operator, operator itu dibagi 3 jenis yaitu operator aritmatika, operator relasional dan operator logika.
III.1 Operator Aritmatika
Operator ini merupakan operator perhitungan aritmatik. Dan ada yang membutuhkan nilai integer atau real. Yang termasuk tipe operator inni adalah :
Simbol Deskripsi Contoh + Penjumlahan XY+Z – Pengurangan ZK-A * Perkalian MX*S / Pembagian RO/P Div Hasil bagi GE Div R Mod Modulo (sisah bagi) C A Mod B
Mungkin untuk orang biasa masih awam denga operan Div dan Mod . Untuk itu akan saya jelaskan. Untuk operan Div merupakan Hasil bagi dan Mod merupakan Sisah Bagi, contohnya :
C 13 / 2,, 13 di bagi 2 hasilnya adalah 6 dan sisah 1. Nah angka 6 meripakan hasil operasi Div dan 1 merupakan hasil operasi Mod.
Phi = 3.14
Maks = 200
C13 Div 2, maka hasilnya 6 dan C 13 Mod 2, maka hasilnya 1.
III.2 Operator Relasional
Operator Relasional akan membandingkan 2 nilai variabel. Yang termasuk tipe operan relasional adala :
Simbol Deskripsi Contoh = Sama dengan C = A ≠ Tidak sama dengan L != M atau K <> L > Lebih dari S > R < Kurang dari O < P >= Lebih besar sama dengan Y >= T <= Lebih kecil sama dengan J <= F
III.3 Operator Logika
Operator logika adalah operator yang akan menghasilkan nilai Boolean (Benar atau Salah). Berikut adalah tipe operator logika :
Simbol Deskripsi Contoh AND Dan (X > 9) AND (y < 9) OR Atau (K>=1) OR (P>=5) NOT Tidak / Bukan Not X > 7
III.4 Urutan Operasi
Jika dalam sebuah proses terdapat lebih dari satu operan seperti :
Hasil x * 2 Mod 2 > y And ( x <> 3 )
Maka terdapat prioritas dalam proses penghitungan yang dilakukan, untuk itu dibuatlah pelevelan opreran yaitu tingkat prioritas eksekusi operan yang ter diri dari 5 level. Berikut adalah levelnya :
Simbol Deskripsi Level () Kurung 1 NOT Tidak / Bukan 2
* Perkalian
/ Pembagian Div Hasil bagi Mod Modulo (sisah bagi) + Penjumlahan
– Pengurangan < Lebih kecil 5 <= Lebih kecil sama dengan >= Lebih besar sama dengan > Lebih besar = Sama dengan 6 <> Tidak sama dengan AND Dan 7 OR Atau 8
Jadi soal : Hasil x * 2 Mod 2 > y And ( x <> 3 ) dapat diselesaikan misalnya jika inputannya x 5 dan y 3 maka tahap pengerjaanya adalah :
Tahap Proses 1 Hasil 5 * 2 Mod 2 > y And (5 <> 3) Hasil 5 * 2 Mod 2 > y And (True) 2 Hasil 5 * 2 Mod 2 > y And (True) Hasil 10 Mod 2 > y And (True) Hasil 0 > y And (True) 3 Hasil 0 > 3 And (True) Hasil False And (True) 4 Hasil False.
Sekian dari saya kurang lebih nya mohon di maafkan..
Semoga bermanfaat..
amminnn..
wasalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar